Perbedaan SSD dan HDD
Hingga
kini, konsumen PC hanya memiliki sedikit pilihan soal media penyimpanan
data utama untuk laptop, netbook, nettop, ataupun desktop yang mereka
miliki. Ketika Anda membeli netbook atau ultraportable lainnya, Anda
mungkin lebih memilih solid-state drive (SSD) sebagai drive utama (C:
pada OS Windows). Sedangkan desktop atau laptop memiliki hard disk drive
(HDD). Kini, Anda dapat mengkonfigurasi sistem Anda dengan HDD, SSD,
atau keduanya. Tapi, bagaimana memilihnya? Di sini akan dibahas mengenai
perbedaan antara keduanya, serta kelebihan dan kekuranganApa itu HDD? Apa pula itu SSD? Harddisk
drive (HDD) piringan tradisional merupakan media penyimpanan
non-volatile (data tidak akan hilang ketika komputer dalam keadaan off)
dasar pada komputer. Pada dasarnya, HDD adalah piringan metal yang
memiliki lapisan magnet. Lapisan tersebut lah yang menjadi tempat
penyimpanan data. Sebuah head read/write mengakses data yang tersimpan
ketika piringan berputar.
SSD juga memiliki fungsi yang
sama seperti HDD. Namun, data tidak disimpan pada lapisan magnetik.
Melainkan pada chip-chip memori flash yang saling terhubung. Chip-chip
itu bisa saja tertanam secara permanen pada motherboard, kartu PCI/PCIe,
atau pada kotak yang bentuknya seperti HDD. Chip flash memori ini
berbeda dengan chip yang ada pada USB thumb drive (UFD) dalam hal tipe
dan kecepatan. Chip flash memori pada SSD memiliki kecepatan dan
reliabilitas yang lebih tinggi daripada UFD. Dengan kapasitas yang sama,
harga SSD jauh lebih mahal daripada UFD.
Sejarah HDD dan SSD
Teknologi HDD dapat dikatakan
suda kuno dalam hal sejarah komputer. Perangkat yang terkenal seperti
IBM 350 RAMAC di tahun 1956 yang menggunakan 50 piringan dengan lebar 24
inci untuk menampung kapasitas sebesar 3,75 MB. Dengan ukuran fisik
yang hampir sama dengan dua unit kulkas, kapasitas tersebut kini hanya
dapat manampung sebuah file MP3 dengan bitrate 128 Kbps. Dulunya IBM 350
hanya digunakan oleh pihak pemerintah dan industri, dan pada tahun 1969
sudah dianggap usang. Bukankah merupakan sebuah kemajuan yang besar?
Form factor HDD distandarisasi pada tahun 1980 untuk kelas PC desktop
dengan ukuran 5,25 inci, dan untuk kelas notebook sebesar 2,5 inci.
Tidak lama kemudian menjadi 3,5 inci untuk kelas desktop dan 2,5 inci
untuk notebook. Kabel antarmuka (kabel data) yang digunakan juga
mengalami perubahan, yang awalnya menggunakan Serial, menjadi IDE,
kemudian menjadi SCSI, dan kini menjadi SATA. Perkembangan daya tampung
data yang awalnya hanya beberapa megabyte menjadi beberapa terabyte.
Sekarang ini, HDD 3,5 inci memiliki kapasitas maksimal 4 TB dan 2 TB
untuk HDD 2,5 inci.
IBM 350 RAMAC |
SSD merupakan hal yang baru dalam
sejarah komputer. Yang berawal dari impian untuk memiliki media
penyimpanan data yang tidak bergerak dengan teknologi seperti bubble
flash memory yang sekarat di tahun 80-an. Flash memori yang ada sekarang
ini secara logis memiliki ide yang sama. Chip flash memori yang
menyimpan data yang tidak memerlukan tenaga konstan untuk menjaga data
tersebut disimpan. Perangkat SSD pertama dimulai ketika netbook mulai
berkembang pada tahun 2000-an. Pada tahun 2007, OLPC XO-1 menggunakan
sebuah SSD berkapasitas 1 GB. Kemudian ada Asus Eee PC seri 700 dengan
SSD 2 GB sebagai media penyimpanan utamanya. Chip SSD pada OLPX XO-1 dan
Asus Eee PC kelas low-end tertanam langsung pada motherboard. Seiring
berkembangnya perangkat netbook dan ultraportable lainnya dalam hal
kapabilitas, kapasitas SSD meningkat dan kemudian di-standarisasi dengan
form factor notebook 2,5 inci. Sehingga konsumen dapat dengan mudah
mengganti HDD lama dengan SSD baru. Kemudian form factor baru muncul,
yaitu SSD yang berbentuk seperti DIMM pada Apple Macbook Air. Namun,
sekarang ini SSD lebih banyak diproduksi dalam bentuk 2,5 inci.
Kapasitas penyimpanan maksimal yang dicapai sekarang ini hingga 1 TB,
yang tidak diragukan lagi akan terus berkembang seiring dengan waktu.
Asus Eee PC seri 700 |
OLPC XO-1 |
Kelebihan dan Kekurangan
HDD dan SSD memiliki fungsi yang
sama, yaitu untuk boot sistem, menyimpan aplikasi, dan menyimpan
data-data pribadi. Namun, keduanya memiliki fitur unik masing-masing.
Pertanyaannya, Apa bedanya? dan Kenapa memilih yang satu daripada yang lainnya? Mari kita bahas ^_^
Harga : SSD dijual dengan
harga yang sangat mahal per GB-nya. Untuk membeli HDD 2,5 inci dengan
kapasitas 1 TB Anda akan mengeluarkan biaya sekitar US$100. Untuk
membeli SSD dengan kapasitas yang sama, Anda membutuhkan biaya sekitar
US$900. Yang artinya 10 sen per GB untuk HDD, dan 90 sen per GB untuk
SSD.
Kapasitas : Seperti yang
sudah disebutkan di atas, kapasitas maksimal SSD sekarang ini mencapai 1
TB, dimana produknya cukup langka dan harganya yang sangat mahal. Anda
mungkin lebih memilih SSD dengan kapasitas 128 GB hingga 500 GB sebagai
drive utama. Untuk HDD, orang-orang biasanya memakai HDD dengan
kapasitas 250 GB atau 500GB. Bagi pengguna multimedia, biasanya membutuh
kapasitas yang lebih besar. HDD dengan kapasitas 1 TB sampai 4 TB biasa
digunakan untuk PC kelas high-end.
Kecepatan : Di sinilah SSD
menunjukkan taringnya. PC yang terpasang SSD dapat booting dalam
hitungan detik, yang pasti di bawah semenit. HDD membutuhkan waktu yang
lebih lama bergantung spesifikasi PC, dan tetap lebih lama daripada SSD
ketika melakukan pekerjaan normal. PC atau Mac yang terpasang SSD
mendapatkan skor PCMark lebih tinggi, ditambah lagi dengan skor
kecepatan transfer data HDD vs SSD dimana SSD jauh lebih tinggi daripada
HDD.
Fragmentasi : Dikarenakan
oleh bentuk permukaan perekaman yang seperti spiral, permukaan HDD
sangat baik untuk file-file berukuran besar yang terletak pada blok yang
berdekatan. Dengan begitu, head dapat memulai dan mengakhiri pembacaan
data dengan satu arah yang berkelanjutan. Ketika HDD mulai penuh,
file-file yang berukuran besar dapat terpencar di sekitar piringan disk,
yang biasa dikenal dengan fragmentasi. Walaupun algoritma
baca/tulis mangalami peningkatan, yang dapat meminimalisir efek
fragmentasi, fakta bahwa HDD dapat mengalami fragmentasi tak dapat
dipungkiri. Sedangkan dengan SSD, Anda tak perlu dipusingkan dengan
fragmentasi. Karena data disimpan pada chip dan tidak memiliki head
pembacaan fisik.
Daya tahan : SSD tidak
memiliki perangkat yang bergerak, jadi lebih aman dalam menyimpan dan
memelihara data bahkan ketika Anda menjatuhkan laptop atau terjadi gempa
ketika bekerja dengan laptop. Kebanyakan HDD memarkirkan head
baca/tulis ketika sistem dalam keadaan mati, namun head tersebut selalu
bergerak terus-menerus di sekitar piringan disk hingga mencapai ratusan
mil/jam ketika bekerja. Selain itu, rem parkir head HDD tetap memiliki
batasan. Jika Anda termasuk orang yang cukup teledor ataupun kasar
terhadap perangkat Anda, maka Anda dianjurkan untuk menggunakan SSD.
Ketersediaan : Walaupun di
akhir 2011 telah terjadi bencana di Thailand yang menjadi tempat pusat
pabrikan HDD, namun HDD masih tetap mudah didapatkan di pasaran. Coba
Anda lihat produk Western Digital, Samsung, Seagate, Toshiba, dan
Hitachi, Anda dapat melihat banyaknya model HDD daripada SSD. Untuk PC
dan Mac, HDD tetap akan terus dipakai, setidaknya untuk beberapa tahun
ke depan.
Form factor (bentuk/ukuran) : Karena
HDD bergantung pada putaran piringan, membuat terdapatnya batasan
seberapa kecil ukuran sebuah HDD dapat diproduksi. Ada inisiatif untuk
membuat HDD dengan ukuran 1,8 inci, namun terbentur dengan kapasitas
maksimal 320 GB, sementara MP3 player dan pabrikan ponsel pintar
(smartphone) telah menetapkan flash memori sebagai media penyimpanan
datanya. SSD terbebas dari batasan tersebut, sehingga ukuran SSD dapat
disusutkan seiring dengan waktu dan perkembangan teknologi. SSD tersedia
dengan ukuran 2,5 inci dimana ukuran tersebut hanya untuk kenyamanan
pengguna laptop. Seiring dengan semakin kecilnya ukuran laptop dan
semakin banyaknya pengguna PC tablet untuk menjelajahi web, Anda akan
melihat kemampuan SSD yang dapat beradaptasi dengan mudah dengan ukuran
laptop/tablet.
Noise (Tingkat Kebisingan) : Bahkan
HDD tersenyap akan menghasil sedikit kebisingan ketika piringan
berputar atau ketika head baca/tulis yang terus bergerak maju-mundur.
Semakin cepat sebuah HDD, maka semakin tinggi kebisingan yang
dihasilkan. Sedangkan SSD tidak menghasilkan kebisingan sama sekali, hal
ini dikarenakan bentuknya yang bukan mekanik.
Overall : Secara
keseluruhan, HDD menang dari sisi harga, kapasitas, dan ketersediaan
barang. Sedangkan SSD unggul dalam hal kecepatan, daya tahan,
bentuk/ukuran, tingkat kebisingan, dan fragmentasi.
Perlu diketahui, setiap sel chip
flash memori yang ada pada SSD memiliki batasan berapa kali data dapat
ditulis dan dihapus. Walau begitu, dengan adanya teknologi TRIM pada SSD
yang secara dinamis meningkatkan siklus baca/tulis-nya, besar
kemungkinan Anda akan membuang perangkat (SSD) yang usang sebelum
mengalami kesalahan baca/tulis (read/write error). Kecuali bagi pengguna
multimedia high-end seperti editor video yang secara konstan membaca
dan menulis data.
Media Penyimpanan Yang Cocok Untuk Anda
Media penyimpanan manakah yang cocok untuk kebutuhan Anda? SSD atau HDD? Atau keduanya? Mari kita bahas ^_^ .
HDD
Pekerja Multimedia dan Pengunduh (Downloader) Kelas Berat : Pekerja
multimedia dan kolektor video membutuhkan kapasitas yang besar. Anda
dapat menggunakan HDD dengan ukuran terbesar yaitu 4 TB.
Pengguna dengan Dana Terbatas : Anda dapat mendapatkan HDD yang berukuran besar dengan harga yang murah.
Seniman Grafis : Editor
video dan grafis biasanya lebih cocok menggunakan HDD karena
keharusannya membaca dan menulis data secara terus-menerus yang dapat
memperpendek umur media penyimpanan data. Mengganti HDD jauh lebih murah
daripada mengganti SSD.
Pengguna Umum : Jika Anda tidak mempersoalkan masalah kecepatan dan daya tahan akan getaran, sebaiknya menggunakan HDD daripada SSD.
SSD
Road Warriors : Pengguna
yang lebih sering menghabiskan waktunya bekerja di jalanan dan sering
berpindah-pindah, lebih membutuhkan keamanan extra untuk media
penyimpanan datanya.
Speed Demons : Jika Anda termasuk orang yang membutuhkan kecepatan tinggi, SSD lebih cocok buat Anda daripada HDD.
Seniman Grafis dan Teknisi : Walau
di atas telah disebutkan kalau seniman grafis lebih cocok menggunakan
HDD, namun ada kalanya dibutuhkan kecepatan untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Pengguna ini merupakan kandidat pengguna dual drive
(menggunakan SSD dan HDD).
Editor Audio : Ketika Anda merekam musik, Anda pasti tak ingin mendengar suara bising yang dihasilkan oleh HDD.
Demikian artikel tentang
pembahasan HDD dan SSD, semoga dapat membantu Anda untuk menentukan
perangkat yang cocok untuk pekerjaan Anda ^_^.
Komentar
Posting Komentar